Bappenas Diskusikan Kajian Reformasi Diklat ASN bersama BI Institute, Kemenkeu Corpu dan BPSDM Jawa Barat

Jakarta - Direktorat Aparatur Negara Kementerian PPN/Bappenas mengadakan Focus Group Discussion (FGD)  terkait Pengelolaan Diklat Pegawai di Instansi Pemerintah yang masuk dalam agenda kajian Reformasi Sistem Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama Bank Indonesia  Institute (BII), Kementerian Keuangan Corporate University (Kemenkeu Corpu), dan Badan Pengembangan SDM Jawa Barat, Rabu (7/7) secara daring.

Latar belakang dari kajian ini  merujuk pada Visi-Misi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024
dalam mengembangkan Aparatur Sipil Negara yang Profesional.

“Pada prinsipnya, tujuan dari kajian ini untuk mengidentifikasi pengelolaan diklat ASN saat ini, menggali informasi terkait implementasi Human Capital Development Plan (HCDP), mengetahui rencana pengembangan diklat ke depan dengan dinamika perkembangan pelaksanaan diklat ASN mulai dari kendala, tantangan, dan upaya reformasi diklat yang telah dilakukan. “ ujar Prahesti Pandanwangi, Direktur Aparatur Negara Bappenas membuka diskusi.

Tantangan yang dihadapi saat ini dalam mengembangkan reformasi diklat ASN diantaranya kebutuhan akan kompetensi emerging skills di masa depan, keterbatasan anggaran dan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi, hingga dampak pandemi Covid-19.

“Memahami ada suatu kebutuhan untuk terus meningkatkan kompetensi dari institusi yang unik, banyak basic knowledge yang harus dikembangkan oleh lembaga. Sejalan dengan visi Bank Indonesia Institute, kami ingin BII menjadi pusat pembelajaran dan riset kelas dunia di bidang ekonomi dan ke bank sentaral-an untuk membangun SDM yang kompeten dan berintegritas” tutur Arlyana Abubakar, Direktur/Wakil Rektor BI Institute menanggapi hal ini.

Salah satu pengembangan kapasitas SDM dan institusi di era digital yang telah dilakukan oleh BII  adalah penerapan program pembelajaran Competency Development Program bagi seluruh pegawai Bank Indonesia yang terdiri dari 160 kompetensi teknis dan 10 kompetensi perilaku. Sedangkan struktur program pembelajaran BII itu sendiri meliputi Onboarding ProgramCompetencies Development Program, Career Advancement Program,  Career Transtition Program,  Partnership Program serta penguatan program riset yang mendukung pembelajaran.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat mendirikan Jawa Barat Corporate University yang  ditunjuk sebagai pilot project pertama oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN)  dan Kemenpan RB dalam rangka peningkatan kompetensi ASN.

“ Kami sangat concern dengan kondisi saat ini (red. industri 4.0, VUCA, birokrasi 3.0, pandemi Covid-19), sehingga perlu transformasi pembelajaran yang sistematis. Karena meningkatkan kompetensi ASN tidak hanya sebatas di kampus BPSDM, namun harus terus menerus di tempat kerjanya. Inilah alasan Corpu dimunculkan” ujar Dicky Saromi, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat,

Terdapat 7 komponen vital dalam Corpu sebagai patokan dalam menciptakan ASN juara di Jawa Barat  yaitu (1) Learning Strategic Governance (2) Learning Focus (3) Knowledge Management (4) Learning Insfrastructure (5) Learning Solution Delivery System (6) Learning Solution Architecture (7) Learning System.  Perkembangan ke-tujuh komponen tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Kemenpan RB dan LAN.

Sejalan dengan itu, Iqbal Islami, Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan menyatakan bahwa tujuan Kemenkeu Corpu didirikan salah satunya adalah pengembangan kompetensi ASN dengan mewujudkan manajemen pengetahuan terintegrasi melalui pengembangan Kemenkeu Learning Center (KLC).

“Kemenkeu Corpu telah di inisiasi sejak tahun 2016, dengan mengembangkan platform KLC sebagai portal pengetahuan dan pembelajaran di bidang pengelolaan keuangan negara yaitu repository pengetahuan, pembelajaran online dan forum communities of practice” ujarnya menambahkan

Pembelajaran yang dilakukan tersebut diarahkan untuk mendukung re-desain keuangan dengan tiga fokus penguatan pembelajaran dan manajemen pengetahuan di tahun 2022 diantaranya melalui joint program lintas unit kerja eselon 1, pembelajaran terintegrasi dan kolaboratif, serta levelling pembelajaran.

Sebagai penutup, Bappenas akan menindaklanjuti diskusi-diskusi berikutnya dengan mengundang sejumlah pakar dan akademisi pada sektor BUMN dan swasta serta benchmark kebijakan diklat untuk lebih memperdalam substansi kajian yang lebih komprehensif.

Sumber: https://bit.ly/FGDReformasiDiklat

Paparan :

1. Corpu Jabar :  https://drive.bappenas.go.id/owncloud/index.php/s/TWyJVe1a563MEaF

2. BI Institute : https://drive.bappenas.go.id/owncloud/index.php/s/gSXsZaZy5roFKzd

3.Kemenkeu_Corpu :https://drive.bappenas.go.id/owncloud/index.php/s/J61hwnmrSuCqnvF

4. Bappenas : https://drive.bappenas.go.id/owncloud/index.php/s/bEYpAr5IcpZJRuO

  • By admin
  • 2021-07-07
  • Jakarta

Arsip

Berita Terkait