Event Terbaru

Monitoring Kegiatan Prioritas Nasional Penyelamatan Arsip Penanganan Pandemi Covid-19

  • 2022-07-14
  • Bandung

Bandung- Dalam rangka pelaksanaan monitoring dan evaluasi Program Prioritas Nasional Penyelamatan Arsip Penanganan Pandemi Covid-19 Tahun 2022, Direktorat Aparatur Negara dan Transformasi Birokrasi Kementerian PPN/Bappenas mengikuti pendampingan Prioritas Nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Akuisisi, Direktorat Pengolahan, dan Direktorat Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada tanggal 13-14 Juli 2022 bertempat di PT.Biofarma, Bandung Jawa Barat. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Substansi Akuisisi Arsip II, Dra. Yosephine Hutagalung, M.AP menyampaikan bahwa seluruh instansi pemerintah yang menciptakan arsip, diwajibkan menyelamatkan arsip-arsip negara dikarenakan kegiatan pemerintahan yang menciptakan arsip tersebut dibiayai oleh negara. 

 

“Terdapat 156 BUMN di Indonesia, namun belum semuanya menyerahkan arsip statisnya. Biasanya arsip statis yang dihasilkan oleh perusahaan hanya 5-10% ” ucapnya. 

 

Menurutnya, urgensi penyelamatan arsip Covid-19 dikarenakan pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan namun juga aspek politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya perlu dokumentasi dari pelaksanaan penanganan pandemi tersebut. Namun, selain arsip-arsip Covid, diharapkan Biofarma bisa menyerahkan arsip statis lainnya, seperti arsip sejarah berdirinya Biofarma.

 

Selanjutnya, paparan Bapak Chesar Dwi NB, M.AP menjelaskan bahwa dasar hukum penyelamatan arsip penanganan Covid-19 yang dilakukan di lingkungan K/L, BUMN, perusahaan, swasta, dan ormas/orpol berdasarkan SE Menpan RB No.62 Tahun 2020. Tujuan dari penyelamatan arsip Biofarma dan instansi lainnya untuk menjadi pembelajaran serta bekal untuk menghadapi pandemi kemudian. 

 

“Penyelamatan arsip penanganan pandemi Covid-19 merupakan arsip statis tematik yang merupakan salah satu Prioritas Nasional. Arsip penanganan Covid-19 yang telah dilaporkan akan diolah dan dikelola untuk dapat dilayankan ke publik.” jelasnya  lugas.

 

Sementara, Arsiparis Muda Direktorat Pengolahan ANRI, Bapak Afrizal menyampaikan bahwa  ANRI berusaha mengumpulkan dan memanfaatkan arsip Covid-19 untuk pembelajaran di masa mendatang. Hal ini merefleksikan contoh arsip terkait pandemi flu Spanyol yang terjadi di Hindia Belanda tahun 1918-1920.

 

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Biofarma, Museum Biofarma, dan Bimbingan Teknis terkait Kebijakan Penyelamatan Arsip Covid-19 dan Proses Akuisisi dan Jenis Arsip Covid-19 kepada pengelola kearsipan di lingkungan Biofarma. 

 

Arsip penanganan pandemi Covid-19 diharapkan dapat menjadi pertanggungjawaban nasional, Memori Kolektif Bangsa dan Bukti Akuntabilitas. Langkah penyelamatan arsip dimulai dari persiapan, identifikasi & pendataan arsip, penataan & pendaftaran arsip, penilaian/verifikasi arsip dan penyerahan arsip Covid-19. 

Berdasarkan hasil penelusuran arsip penanganan pandemi Covid-19, khususnya tentang vaksin yang diproduksi oleh Biofarma, perlu segera disusun storyline dan konten yang utuh. Konten tersebut menjadi bahan masukan/input untuk dilaksanakan di triwulan selanjutnya serta pendokumentasian yang utuh untuk dipublikasikan.

Read more